Rabu, 15 Mei 2013

  • Ini Alasan BlackBerry lepas BBM ke Android & iOS

    Orlando - BlackBerry dikenal karena mempunyai layanan instant messaging khusus bernama BlackBerry Messenger (BBM). Namun sepertinya, eksklusifitas BBM segera sirna.

    Ini setelah CEO BlackBerry Thorsten Heins memutuskan untuk membuka BBM ke lintas platform. Tepatnya ke sistem operasi iOS dan Android.

    Sebuah keputusan yang mengejutkan memang, karena dahulu ketertutupan BBM menjadikannya solusi yang diminati oleh pebisnis.

    Lalu sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2006, apa yang membuat akhirnya perusahaan asal Kanada itu 'melepas' BBM ke platform lain.

    "Mengapa kami melakukannya sekarang? Platform BlackBerry 10 didukung sangat kuat dan ini waktu yang tepat untuk mendukung BBM menjadi solusi messaging yang berdiri sendiri," kata Heins, di BlackBerry Live, yang turut disaksikan detikINET, di Orlando, Amerika Serikat.

    Di salah satu presentasinya juga, Heins mengatakan sejak diperkenalkan 7 tahun lalu, BBM sudah mempunyai 60 juta aktif.

    Dilihat dari sudut yang berbeda, BBM memang masih kalah jauh dengan WhatsApp dengan 200 juta pengguna aktif. Tapi ingat, WhatsApp adalah layanan lintas platform.

    Setelah musim panas nanti, ketika BBM hadir di App Store dan Android Google Play Store maka sudah sahih bila menyebutkan strategi BlackBerry ingin membuat BBM seperti layaknya WhatsApp, Line, KakaoTalk dan WeChat.

    Sebuah keputusan berani, dan konsumen yang menentukan juga. Apakah strategi ini membuat BlackBerry untung atau buntung?
    Sumber : detikinet

  • Tak lama lagi BBM akan hadir di iOS & Android

    Orlando - Kabar mengejutkan kembali datang dari event BlackBerry Live 2013 di Orlando, Amerika Serikat. Tak lama lagi, layanan BlackBerry Messenger (BBM) akan hadir di iOS dan Android.

    Ya, CEO BlackBerry Thorstein Heins mengungkapkan bahwa BBM -- yang selama ini eksklusif di OS BlackBerry -- akan segera terbuka dan hadir di sistem operasi lain.

    "Mulai musim panas nanti, BBM akan segera hadir di lintas platform," kata Heins, di acara BlackBerry Live, yang turut dihadiri oleh detikINET, Selasa (14/5/2013).

    "Ini adalah bukti komitmen kami dalam mengembangkan pengalaman BBM di platform lain secara utuh. Nantinya pengguna dapat berbagi pesan dan membuat grup," tambahnya.

    Heins menambahkan, BBM lintas platform ini akan mendukung iDevice dengan versi iOS 6 dan Android Ice Cream Sandwich ke atas.

    "BB10 memberikan kami rasa percaya diri dengan kehadiran BBM yang menjadi layanan pesan yang berdiri sendiri," tandasnya.

    Sumber : detikinet

  • Selasa, 23 April 2013

  • Penemuan Baru Fujitsu 'Sulap' Kertas Jadi Touchscreen

    Tokyo - Seperti smartphone dan tablet, kertas pun bisa menjadi media layar sentuh. Teknologi terbaru yang dikembangkan Fujitsu, memungkinkan jari-jari si pengguna 'menari' di atas kertas seperti bernavigasi pada layar smartphone.

    Dikutip detikINET dari Mashable, Rabu (17/4/2013), teknologi milik Fujitsu tersebut bisa mendeteksi objek yang disentuh jari, kemudian mengubah permukaan apapun, termasuk kertas, meja atau dinding menjadi media touchscreen.

    "Sistem ini tidak menggunakan hardware khusus. Hanya berisi perangkat webcam dan proyektor biasa. Kemampuan 'menyulap' ini didapat dengan teknologi image processing," jelas Taichi Murase, peneliti di Media Service System Lab Fujitsu.

    Seperti terlihat dalam video presentasi, diperlihatkan bagaimana kita bisa memanipulasi data pada selembar kertas, menggunakan gerakan jari. Seperti di smartphone atau tablet, pengguna bisa mengkopi gambar atau teks lalu menyimpannya ke memori.

    Tak hanya pada permukaan yang datar, teknologi ini juga bisa diaplikasikan di permukaan yang melengkung atau tidak rata. Ini memberikan keuntungan agar bisa memanipulasi data dari media seperti buku.

    Meski teknologi ini masih dalam tahap peragaan, para peneliti di Fujitsu berencana mengembangkannya untuk kepentingan komersial. Diharapkan pada tahun fiskal 2014, produk ini sudah bisa dirilis ke pasar.

    Berikut adalah video peragaan cara kerja teknologi ini:

      

    Sumber : detikinet

  • Jumat, 07 Desember 2012

  • ‘Kegelapan’ Dunia Maya Akibat SOPA dan PIPA

    Ancaman sensor terhadap internet tidak hanya terjadi di negara-negara yang tidak demokratis. Amerika Serikat sebagai kampiun kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia ternyata turut menjadi salah satu pihak yang paling keras berusaha menyensor dunia maya.

    Persoalannya sebenarnya sudah terentang sejak tahun 2011 ketika Protect IP Act (PIPA) diajukan ke Senat pada Mei 2011. Rancangan undang-undang yang mirip dengan PIPA, yakni Stop Online Piracy Act (SOPA) diajukan ke Kongres pada Oktober 2011.

    Para pengguna internet melihat dua RUU ini sebagai ancaman karena dengan berbekal SOPA, pemerintah AS bisa menindak situs yang dianggap melanggar hak cipta sampai pada tahap memblokirnya. Sementara dengan PIPA, (lagi-lagi) pemerintah AS bisa memblokir akses ke situs yang dioperasikan dari luar AS.

    Menanggapi dua RUU tersebut, sejumlah situs menggelar aksi blackout alias menutup akses terhadap isi situs mereka. Tanggal 18 Januari, situs terbesar di dunia, Wikipedia, menampilkan warna hitam di website sebagai ilustrasi dampak dari pemberlakuan SOPA-PIPA, bila jadi. Situs diskusi Reddit dan jual-beli Craiglist melakukan hal serupa.

    Sementara itu, mesin pencari raksasa Google memasang lakban hitam untuk menutupi logonya sebagai tanda protes. Mereka juga memasang link ke petisi online untuk menolak dua RUU tersebut. Hasilnya, sekitar 4,5 juta orang menandatangani petisi tersebut. Secara pribadi, pembuat dan pemilik Facebook, Mark Zuckerberg, juga memberi dukungan terhadap penolakan SOPA-PIPA.

    Protes massal tersebut cukup berhasil sehingga sejumlah senator dan anggota kongres AS mulai menolak untuk mengundangkan SOPA-PIPA. Akhirnya, 3 hari setelah aksi blackout itu, Kongres dan Senat AS menyatakan bahwa pembahasan SOPA-PIPA tidak akan diteruskan.

    Sumber : Yahoo News ID

  • Nubuat kiamat Nostradamus, bumi meledak bulan ini?

    Sebentar lagi 21 Desember 2012. Konon saat itulah dunia ini diramal kiamat. Ketika sumbu bumi semakin miring, perlahan-lahan bencana besar melanda. Gempa memecah belah bumi, mulai dari bagian bumi barat, dari benua Amerika terus meluas hingga belahan bumi Timur, Jepang dan kawasan Asia. Nubuat kiamat itu diramalkan Nostradamus.

    Peramal Nostradamus lahir di Boulougne, Perancis pada 1503, dan meninggal 1566 pada umur 62 tahun. Dia meramal sebuah planet X atau disebut Nibiru. Kata dia, Nibiru bakal menghantam laut Mediterania 19 hari lagi. Kini posisi planet X itu sejajar dengan venus.

    Richard Deem, ilmuan biologi dari Universitas Southern California, sepertinya memercayai ramalan itu. Dia sempat menulis catatan pada leman situs www.godandscience.org.

    Menurutnya, nubuat tentang kiamat bisa jadi benar. Sebab, selain ramalan tentang nibiru, secara ilmu pengetahuan tahun ini siklus tata surya di dalam galaksi mengalami perubahan saban 33 tahun sekali, di mana posisi Matahari berada tepat di tengah galaksi.

    Peristiwa itu, dia melanjutkan, bisa jadi tepat terjadi pada 21 Desember 2012. Pada saat bersamaan, kutub akan mengalami pergeseran besar karena penyelarasan pusat galaksi dengan matahari. Hal itu akan menyebabkan guncangan gempa bumi besar, gunung berapi, dan tsunami.

    Nubuat kiamat juga diramalkan seorang dukun terakhir suku Inca di Peru, Amerika Latin. Suatu hari, pada 1949 silam, Dr Alberto Villoldo, ahli psikologi dan antropolog obat asal Peru, bertemu dukun bernama Q’ero di pegunungan.
    Kepada Villodo, dukun itu mengungkap ramalan kiamat. Konon, kata dia, ketika cara fikir manusia mati, itulah tanda berakhirnya hubungan manusia dengan alam dan bumi.

    Ketika alam kehilangan keseimbangan karena ulah manusia, maka ketika itu bumi akan bergejolak selama empat tahun, ditandai dengan runtuhnya peradaban Eropa. Ramalan Nostradamus dan dukun Inca juga didukung ramalan lain, misalnya ramalan kiamat didasari berakhirnya kalender suku Maya di Amerika tengah.

    Kalender suku Maya menandai akhir dari lingkaran tahun 5.126, bila dihitung tepat pada 21 Desember 2012. Pada saat itulah dewa perang dan penciptaan, Bolon Yokte akan kembali dan menandai berakhirnya Baktun 13, yaitu periodisasi waktu 394 tahun yang diciptakan bangsa Maya. Kemunculan Bolon Yokte akan menandai kehancuran dunia. Namun belakangan ramalan suku Maya ini dibantah.

    Bila kiamat benar-benar terjadi bulan ini, apakah anda benar-benar sudah siap? Sebab, kata Ricahrd Deem, bila kiamat terjadi, maka tidak banyak yang bisa dilakukan oleh manusia untuk mempersiapkan akhir dunia.

    "Tentu saja, jika anda benar-benar percaya dunia akan berakhir, maka anda tidak akan membutuhkan uang lagi," kata Richard.

    Sumber : Yahoo News ID

  • Lokasi Sembunyi McAfee Bocor Karena iPhone

    Meksiko - Tertangkapnya bos peranti lunak antivirus John McAfee ternyata berawal dari ketidaksengajaan. McAfee yang bersembunyi sejak 11 November 2012 memang menjalin kontak dengan sejumlah orang terpilih, termasuk para jurnalis.
    Ia bersembunyi setelah mendapat tuduhan terlibat dalam pembunuhan tetangganya di Belize, Gregory Faull. McAfee selama ini dicari oleh pemerintah Belize atas kematian pria berusia 52 tahun itu. Polisi menuduh bahwa Ia adalah pria yang mempunyai motif terhadap kematian Faull.
    Selama bersembunyi, seluruh pernyataan resmi dari pendiri antivirus McAfee ini dituangkan dalam laman thewhosimcafee. McAfee diketahui menjalin hubungan dengan reporter Joshua Davis dan kartunis Chad Essley yang mengelola blog McAfee. Majalah Vice sempat menurunkan wawancara eksklusif dengan McAfee yang dipublikasikan secara daring.
    Kisah McAfee dalam persembunyian itu memasukkan foto dari telepon pintar milik redaktur senior majalah Vice. Dari foto terlihat bahwa gambar McAfee diambil dari iPhone 4S. Peranti buatan Apple ini secara otomatis akan mengunggah lokasi pengambilan foto. Gambar tersebut menunjukkan bahwa McAfee berada di kawasan Parc Nacional Rio Dulce di Guatemala.
    Setelah para pengguna Twitter menyadari kesalahan majalah Vice, McAfee menulis di blog bahwa dia telah memanipulasi data dalam gambar. Pada saat yang bersamaan pula, majalah Vice segera mengganti foto McAfee.
    Majalah Vice menulis wawancara eksklusif tersebut dengan judul: "We are with John McAfee, Sucker". Di dalamnya terdapat foto yang bisa diketahui dengan metadata bahwa McAfee berada di Guatemala.
    Metadata mengungkap data garis lintang dan garis longitudinal foto tersebut. Terlihat bahwa Redaktur Senior majalah Vice, Rocco Castoro, dan fotografer Robert King telah mengikuti McAfee selama empat hari. Merupakan hal yang wajar bahwa telepon pintar dilengkapi dengan data lokasi untuk gambar. Semua otomatis akan terunggah jia fitur lokasi tidak dimatikan.


    Sumber : Yahoo News ID

  • Copyright @ 2013 Iqbal 113 .